barusan aku pas lagi muter muter di group dan aku dapet dongeng yang menurutku mempunyai pengajaran yang bagus.
agar dongeng ini bisa menjadi nasehat buat kita semua aku posting disini saja,siapa tahu dongeng ini bermanfaat.
dongeng ini berjudul dongeng anak lelaki dan pohon apel
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga kepucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu.Demikian pula pohon apel sangat mencintai anakkecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kinitelah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-maindengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampaksedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pintapohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu."Akuingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uanguntuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya.Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainankegemaranmu." Anak lelaki itu sangat senang. Ialalu memetik semua buah apel yang ada di pohondan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelahitu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apelitu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apelsangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku takpunya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harusbekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkanrumah untuk tempat tinggal. Maukah kaumenolongku?" Duh, maaf aku pun tak memilikirumah.
Tapi kau boleh menebang semuadahan rantingku untuk membangun rumahmu," katapohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebangsemua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergidengan gembira.Pohon apel itu juga merasabahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anaklelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itumerasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datanglagi. Pohon apel merasa sangat bersuka citamenyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku,"kata pohon apel."Aku sedih," kata anak lelakiitu."Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Akuingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kaumemberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kauboleh memotong batang tubuhku danmenggunakannya untuk membuat kapal yang kaumau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohonapel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ialalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datangmenemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelahbertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," katapohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apellagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah takmemiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawabanak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisakau panjat," kata pohon apel."Sekarang, aku sudahterlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu."Akubenar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisaaku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apelitu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kataanak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat.Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.""Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tuaadalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat.Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku danberistirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaringdi pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambilmeneteskan air matanya.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main denganayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kitameninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kitamemerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduliapa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untukmemberikan apa yang bisa mereka berikan untukmembuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwaanak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohonitu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyakrekan.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
semoga dongeng anak lelaki dan pohon apel ini bermanfaat.
terima kasih sudah berkunjung.
anda bisa mengopy artikel ini dengan menyertakan link ini:
<a href="http://bedehbeih.blogspot.com/2012/03/dongeng-anak-lelaki-dan-pohon-apel.html" target="_blank">dongeng anak lelaki dan pohon apel</a>
agar dongeng ini bisa menjadi nasehat buat kita semua aku posting disini saja,siapa tahu dongeng ini bermanfaat.
dongeng ini berjudul dongeng anak lelaki dan pohon apel
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga kepucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu.Demikian pula pohon apel sangat mencintai anakkecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kinitelah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-maindengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampaksedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pintapohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu."Akuingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uanguntuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya.Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainankegemaranmu." Anak lelaki itu sangat senang. Ialalu memetik semua buah apel yang ada di pohondan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelahitu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apelitu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apelsangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku takpunya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harusbekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkanrumah untuk tempat tinggal. Maukah kaumenolongku?" Duh, maaf aku pun tak memilikirumah.
Tapi kau boleh menebang semuadahan rantingku untuk membangun rumahmu," katapohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebangsemua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergidengan gembira.Pohon apel itu juga merasabahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anaklelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itumerasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datanglagi. Pohon apel merasa sangat bersuka citamenyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku,"kata pohon apel."Aku sedih," kata anak lelakiitu."Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Akuingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kaumemberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kauboleh memotong batang tubuhku danmenggunakannya untuk membuat kapal yang kaumau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohonapel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ialalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datangmenemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelahbertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," katapohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apellagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah takmemiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawabanak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisakau panjat," kata pohon apel."Sekarang, aku sudahterlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu."Akubenar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisaaku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apelitu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kataanak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat.Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.""Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tuaadalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat.Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku danberistirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaringdi pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambilmeneteskan air matanya.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main denganayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kitameninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kitamemerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduliapa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untukmemberikan apa yang bisa mereka berikan untukmembuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwaanak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohonitu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyakrekan.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
semoga dongeng anak lelaki dan pohon apel ini bermanfaat.
dongeng anak lelaki dan pohon apel
Kosakata
2 artikel curhatku
kelebihannya orang madura dengan orang jawa
read more blogspot terfavorit
email unik dan gratis namun bagus
membuat link di gadget TEKS atau HTML
blogger yang tidak disukai
email gmail,yahoo dan hotmail
istilah istilah dalam bahasa madura
download template yang tidak bikin lelet
cara memasang template
membuat post komentar
buat read more di blogspot
generator template dan penyedia kode template
membuat Read More atau baca selanjutnya
pantun madura
kotak scroll yang bagus untuk artikel terkait
pengertian pantun
pengertian majas
pengertian puisi
kumpulan pantun
pantun madura bagian 2
dongeng
Kosakata
2 artikel curhatku
kelebihannya orang madura dengan orang jawa
read more blogspot terfavorit
email unik dan gratis namun bagus
membuat link di gadget TEKS atau HTML
blogger yang tidak disukai
email gmail,yahoo dan hotmail
istilah istilah dalam bahasa madura
download template yang tidak bikin lelet
cara memasang template
membuat post komentar
buat read more di blogspot
generator template dan penyedia kode template
membuat Read More atau baca selanjutnya
pantun madura
kotak scroll yang bagus untuk artikel terkait
pengertian pantun
pengertian majas
pengertian puisi
kumpulan pantun
pantun madura bagian 2
dongeng
terima kasih sudah berkunjung.
anda bisa mengopy artikel ini dengan menyertakan link ini:
<a href="http://bedehbeih.blogspot.com/2012/03/dongeng-anak-lelaki-dan-pohon-apel.html" target="_blank">dongeng anak lelaki dan pohon apel</a>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar