pengertian majas

assalamualaikum.wr.wb.saya sangat prihatin mengingat turunnya mutu bahasa indonesia,jangankan dalam pembicaraan,dalam penulisan disekolah saja sudah biasa di singkat dan tidak memakai peraturan yang semustinya.
maka dari itu saya memosting artikel ini,selain untuk arsip pribadi saya juga berharap bermanfaat buat semua masyarakat indonesia.langsung saja,yok belajar bahasa indonesia!!!
PENGERTIAN MAJAS

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis

majas perbandingan
  1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
  2. Contoh:Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  3. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
  4. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
  5. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
  6. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. contoh: Waspadalah terhadap lintah darat
  7. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
  8. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
  9. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
  10. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
  11. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
  12. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
  13. Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
  14. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
  15. Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
  16. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
  17. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
  18. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
  19. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
  20. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
  21. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
  22. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
  23. Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
  24. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
  25. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
  26. Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

 majas sendirian
  1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
  2. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
  3. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
  4. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
  5. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
 majas penegasan
  1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
  2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
  3. Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
  4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
  5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
  6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
  7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
  8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
  9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
  10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
  11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
  12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
  13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
  14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
  15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
  16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
  17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
  18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
  19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
  20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
  21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
  22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
  23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
  24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
  25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu. 
majas pertentangan

  1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
  2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
  3. Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
  4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
  5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya. 
terima kasih sudah membaca artikel ini,semoga bermanfaat.
rujukan:
 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Tera, Yogyakarta.
sumber wikipedia indonesia
artikel lainnya:

AGAR CEPAT TERINDEX GOOGLE,YAHOO DAN BING
email gratis versi bahasa madura
definisi email
email gratis anyail
ilmu tajwid
Jangan Asal menafsirkan AL Qur'an
cara membuat read more
tips untuk blogger newbie
lagu untuk cintaku yang disana
macam macam penyedia gratis
full download google chrome 100% free
beberapa istilah dalam bahasa indonesia
Verifikasi dan empiris
puisi buat kekasih rahasiaku
agar Blog SEO Friendly
membuat kotak scoll
email is the best
email terbaik 2011
download kitab tajwid yang berkualitas bagus
Download IDM Full Version Gratis
blogger kok gitu
Definisi Persepsi
Kosakata
2 artikel curhatku
kelebihannya orang madura dengan orang jawa
read more blogspot terfavorit
email unik dan gratis namun bagus
membuat link di gadget TEKS atau HTML
blogger yang tidak disukai
email gmail,yahoo dan hotmail
istilah istilah dalam bahasa madura
download template yang tidak bikin lelet
cara memasang template
membuat post komentar
buat read more di blogspot
generator template dan penyedia kode template
membuat Read More atau baca selanjutnya
pantun madura
kotak scroll yang bagus untuk artikel terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar